SMAN 68,HADIAH UNTUK MAMA

   SMAN 68 Jakarta,SMA favorit di Jakarta,yang menjadi rebutan bukan hanya seluruh warga DKI,tapi juga warga luar DKI. Bukan hanya karena prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh siswa/i nya,tapi juga karena banyaknya jalur undangan yang ditawarkan melalui SMAN 68. Karena hal-hal tersebutlah,banyak orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah di SMAN 68 Jakarta,tak terkecuali orang tua ku,khususnya mama. Sudah tak terhitung berapa puluh kali beliau mengatakan "Coba ya nak,kalau kamu nanti
sekolah di 68,lalu lanjut kuliah di UI,senang banget pasti mama".Sejak awal beliau mengatakan hal itu,aku tak terlalu menghiraukan kata-kata mamaku itu,aku menganggapnya hanya angin lalu,walau sebenarnya dalam hati kecilku aku ingin masuk SMAN 68,dan mendulang prestasi serta mengembangkan potensi ku. Namun walaupun begitu aku tak pernah menjadikan hal itu sebagai salah satu motivasi belajarku,SMAN 68 tak berarti apa-apa untukku,dulu.
    Kurang lebih 2 bulan sebelum UN,kembali mama ku mengatakan hal yang sama,bahkan beliau menjanjikan handphone baru untukku,jika aku berhasil masuk SMAN 68,tapi tetap saja,walau aku menginginkan handphone baru itu,aku tak pernah menjadikannya alasannku untuk lebih giat belajar. Hari-hari ujian datang,dan meskipun aku ingin masuk SMAN 68 Jakarta,aku tak juga menambah jam belajarku,memperbanyak soal latihanku,dan sebagainya,dan sebagainya,aku hanya belajar semestinya seperti orang yang akan melaksanakan ujian akhir. Mamaku,dengan keinginannya yang besar memasukkan ku ke SMAN 68 Jakarta,berdoa secara iman katolik (Doa Novena) yang dilakukan selama 9 hari berturut-turut,aku memang berdoa dengan sungguh-sungguh,dan terus belajar seperti biasa.
   Sampai ujian selesai dan hari-hari menunggu nilai nem keluar,aku masih belum mendapat ilham yang membuatku sangat menginginkan SMAN 68. Sampai waktu pendaftaran SMA tiba,sebenarnya aku tak yakin dengan nem ku untuk masuk 68,walaupun hanya ips. Tapi entah bagaimana nama ku masih bertengger di lembar PPDB online di urutan 51 dari 65 anak yang diterima di jalur lokal. Aku percaya keberhasilanku masuk ke SMAN 68 ini,bukan hanya berasal dari kemampuan ku sendiri,tapi juga berasal dari kekuatan doa dari seorang ibu,yang sangat menginginkan anaknya masuk ke SMA favorit di Jakarta. Aku bersyukur,Tuhan memberikan jalan untukku masuk ke SMAN 68 ini,dan aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan luar biasa ini. Karena SMAN 68,hadiah untuk mama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obor Asian Games